Jakarta – Menyusul kesepakatan Kerjasama antara pimpinan organisasi Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK) dengan Pro Jurnalismedia Siber (PJS), 28 orang Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PJS se Indonesia menyatakan siap menyukseskan pelaksanaan Program Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024.
Program Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 ini merupakan kerjasama antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) dengan KPTIK.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua KPTIK Ir. Dedi Yudianto, MBA, dan Ketua Umum PJS Mahmud Marhaba ini berlangsung meriah dan dihadiri perwakilan dari kedua organisasi serta beberapa tokoh penting dari sektor pendidikan dan media.
Ruang lingkup Kerjasama KPTIK dan PJS berkosentrasi pada Program Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan praktek jurnalistik di kalangan mahasiswa di seluruh perguruan tinggi se-Indonesia.
Program ini diharapkan dapat memperkuat peran media dalam mendukung kebijakan dan program nasional, terutama dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme. Melalui kompetisi ini, mahasiswa diharapkan terlibat aktif dalam praktik jurnalistik yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan.
Hal itu ditegaskan Ketua KPTIK Dedi Yudianto usai menandatangani MoU dengan pimpinan PJS. “Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan sinergi antara teknologi informasi dan dunia pers. Kami sangat antusias bekerjasama dengan PJS dalam mendukung pengembangan kemampuan jurnalistik mahasiswa. Ini adalah investasi untuk masa depan bangsa,” ungkap Dedi, pengusaha yang dipercaya BNPT sebagai Tenaga Ahli dan ditugaskan khusus untuk mendirikan Warung NKRI Digital di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PJS Mahmud Marhaba, mengatakan, pihaknya sangat mendukung kompetisi ini. “Karena kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk menemukan bakat-bakat baru di dunia jurnalistik, tetapi juga untuk memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pentingnya media dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional,” ujar Mahmud.
Mahmud pun berharap, melalui kompetisi ini mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Mahmud bahkan menjamin Program ini disambut positif seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) di 28 perwakilan daerah seluruh Indonesia.
Menurutnya, dukungan luas dari berbagai daerah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembangkan kualitas jurnalistik di kalangan mahasiswa dan memperkuat sinergi antara organisasi teknologi informasi dan komunikasi dengan organisasi pers.
“Program Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa ini juga diharapkan dapat menjadi platform bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan menulis berita, melakukan wawancara, dan menyusun laporan investigatif yang mendalam. Selain itu, mereka juga akan dibekali dengan pengetahuan mengenai etika jurnalistik dan peran media dalam pencegahan terorisme,” paparnya.
Pada kesempatan ini, kedua pihak (KPTIK dan PJS) optimis program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi para peserta dan komunitas jurnalistik di Indonesia. Langkah ini diyakini dapat mendorong mahasiswa lebih berperan aktif menyebarkan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.(Randi)