Akibat Covid-19, Masalah Gizi Ibu Hamil Dan Menyusui Dikuatirkan Meningkat

Penulis: Edwin Aldrin

Kalimantan Barat – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Desember 2019 telah memberi dampak buruk bagi hampir semua lini kehidupan didunia. Seluruh masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas yang normal dikarenakan pembatasan sosial diruang publik guna menekan penyebaran covid-19.

Berbagai masalahpun muncul akibat pandemik ini tak terkecuali pada ibu hamil dan menyusui.Peneliti Sosial Demografi di Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Angga Sisca Rahadian mengungkapkan pandemi Covid-19 ini memang menjadi tantangan baru bagi semua orang, termasuk kelompok rentan seperti bayi dan ibu hamil.Data resmi mengenai akibat dan kondisi yang ditimbulkan oleh covid-19 terhadap gizi ibu hamil dan menyusui memang saat ini belum ada baik dari Pemerintah maupun penelitian yang mungkin di lakukan. Informasi yang ada hanya sebatas analisis mengenai kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi.

Dari faktor sosial ekonomi, pandemik ini menyebabkan pemutusan kerja sehingga menyebabkan banyak keluarga mengalami kesulitan ekonomi.Pemutusan kerja pada berbagai sektor bisnis dan usaha turut berkontribusi menyebabkan banyak keluarga mengalami kesulitan ekonomi sehingga mengganggu perekonomian banyak keluarga untuk membeli bahan makanan yang dibutuhkan.Distribusi bahan pangan yang terhambat juga meningkatkan masalah. Stok yang terbatas akan menyebabkan banyak ibu hamil dan menyusui tidak bisa memperoleh makanan dengan nutrisi baik sebagai penunjang gizinya. Hal ini secara langsung menyebabkan masalah gizi kurang pada ibu hamil dan menyusui dimana terjadi kekurangan gizi yang merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak mendapat cukup energi, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.

Seperti yang di ungkapkan oleh dr. Jimmy Panji Wirawan, Sp.OG, dikutip dari nutriclub.com menyatakanahwa asupan nutrisi pada masa kehamilan harus bervariasi serta mengandung protein, karbohidrat, lemak, aneka vitamin dan mineral, asam folat, dan zat besi. Jika kebutuhan nutrisi tersebut tidak terpenuhi, maka akan menganggu pertumbuhan janin dan dapat menyebabkan bayi lahir tidak sehat serta mengalami BBLR akibat dari kurang nutrisi selama kehamilan.

Pada ibu hamil, masalah gizi yang sering muncul adalah Kurang Energi Kronik (KEK) yaitu kondisi dimana ibu menderita keadaan kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Selanjutnya adalah Anemia, yaitu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh. Wanita hamil rentan mengalami anemia difisiensi besi karena kebutuhan oksigen pada ibu hamil lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksieritopoitin. Kemudian Ganguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI), yang merupakan kelainan yang ditemukan akibat difisiensi yodium. Yodium merupakan salah satu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil tetapi mempunyai fungsi penting untuk kehidupan.

Masalah gizi juga terjadi ketika ibu dalam fase menyusui. Selain bayi, ibu juga membutuhkan nutrisi yang seimbang dan lengkap. Kebutuhan ibu terhadap nutrisi yang lengkap berkaitan dengan kesehatan ibu menyusui itu sendiri dan juga kualitas ASI yang dihasilkan sebagai sumber utama nutrisi bayi saat dalam fase neonatal. Untuk menjaga kualitas dan jumlah ASI, ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi sekitar 2000 2500 kalori per hari. Kebutuhan tersebut diperoleh dari mengonsumsi karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, zat besi, kalsium serta berbagai vitamin.

Kemungkinan meningkatnya masalah terhadap ibu hamil dan menyusui harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah. Pemerintah melalui Lembaga Kesehatan yaitu Puskesmas dan Posyandu harus mempunyai strategi bagaimana ibu hamil dan menyusui dapat mengakses layanan kesehatan beserta solusi terhadap gizi dimasa pandemik seperti yang terjadi sekarang ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, H. (2009). Faktor Determinan Kejadian Gondok di Daerah Pantai Jawa Timur. Journal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 62-67.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI. (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2002). Program Gizi Makro. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.

9 Tips Untuk Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil [internet]. 2020. Di akses dari: https://www.nutriclub.co.id/article-kehamilan/nutrisi/gizi/9-tips-untuk-mencukupi-kebutuhan-nutrisi-ibu-hamil. [23.07.2020]