SINTANG-Dengan kenaikan harga Daging ayam dipasaran yang mana saat ini sampai menembus Rp.50.000, per Kilogramnya Anggota DPRD Sintang Welbertus berharap adanya pengawasan dari instansi terkait, yakni Disperidagkop untuk mengecek langsung mengapa Harga Ayam melonjak tinggi tersebut, dan bagaimana solusi dari kondisi tersebut, sehingga masyarakat tidak diberatkan dengan kenaikan harga ayam tersebut,katanya kepada media ini Senin, 23 November 2020.
Dikatakannya, banyak warga masyarakt yang mengeluh dengan kenaikan harga ayam tersebut, dan tidak hanya ayamnya telurnya juga naik sampai Rp.2.200 perbutir, ini sangat luar biasa, dan kita ketahui ini menjelang Natal dan tahun Baru, kita minta Pemerintah bersama Pengusaha dapat menanggulangi kondisi ini,ujarnya.
Ia meninta kepada Dinas Terkait untuk melakukan operasi pasar terkait hal ini, melakukan pengecekan sebagai tindak lanjut kelangkaan bibit ayam. jika yang dikatakan peternak ayam, bibit mengalami kelangkaan tentu akan membuat harga ayam potong dapat merangkak naik, apalagi permintaan menjelang hari raya mendatang tentu akan meningkat juga, jadi ini problem yang harus diselesaikan,bebernya.
Sementara itu, Atot salah seorang warga pasar Tugu BI Sintang, mengatakan bahwa memang ayam yang ia jual saat ini dikirim dari luar Kalimanatan Barat, dan memang stok kita disintang sangat minim, sehingga harus mendatangkan Ayam dari luar,katanya.
Dari pantauan media ini, terlihat juga ayam petelur yang dijadikan ayam pedaging untuk memenuhi kebutuhan ayam daging yang dijual kepada pembeli, dan ini tentu akan berakibat kepada berkurangnya ayam petelur, dan tentu akan membuat harga telur juga ikut merangkak naik,(red).