KOTA DEPOK – Lantaran pola kepemimpinan di Kota Depok yang dinilai tidak kreatif dan inovatif. Bahkan juga Wali Kota Depok tidak komunikatif sehingga pembangunan di Kota Depok berjalan stagnan. Berdasarkan, dari hasil survei yang dilakukannya ada 20 persen kader PKS Depok yang memutuskan memiih Pradi-Afifah.
“Jadi, tercatat 20 persen kader PKS Depok yang menginginkan perubahan di Depok. Mereka pun memutuskan untuk memilih Pradi Supriatna-Afifah Alia di Pilkada pada 9 Desember Depok 2020,” tegas Ketua DPD Partai Gelora Kota Depok, Subhan Rafei, Rabu (2/12/2020).
Menurutnya, bahwa rezim tidak membuktikan kemampuan kerja membangun Kota Depok dan membahagiakan warganya. Karena, tidak kreatif dan inovatif.
“Kami melihat Wali Kota Depok saat ini miskin inovasi, tidak piawai membangun harmonisasi kerja dan kurang inisiatif dalam merangkul kekuatan potensial yang dimiliki warganya. Seperti berjalan tanpa arah dan minim terobosan,” tutur Subhan.
Subhan menambahkan bahwa kemungkinan juga banyak kader PKS Depok yang vakum pilihan juga dengan alasan pola kepemimpinan yang sudah dilakukan.
“Jadi, itu disebabkan rezim yang berkuasa di Depok selama hampir dua dekake hanya menjadian jabatan Wali Kota Depok sebagai pembuktian kekuatan dan hegemoni politik,” pungkasnya.
Lain halnya, dengan program unggulan Pradi-Afifah sangat dibutuhkan masyarakat seperti; 1. RW Membangun: Alokasi hingga Rp500 juta untuk pembangunan di setiap RW di kota
Depok. 2. Angkutan Massal & BUMD Transportasi: Penyediaan angkutan massal & integrasi transportasi Depok dengan Jabotabek untuk mengurangi kemacetan di bawah pengelolaan BUMD Transportasi. 3. Berobat Gratis: Setiap warga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di kelas III RSUD dan Puskesmas cukup dengan menunjukkan KTP Elektronik Depok. 4. Meningkatkan insentif untuk RT, RW, LPM, Kader Posyandu & Posbindu. 5. Mal Pelayanan Publik: Layanan pembuatan dokumen kependudukan dan perizinan
dilakukan satu atap dengan cepat dan bebas pungli. 6. Pasar Sehat & Modern di setiap Kecamatan. 7. Mencetak 10.000 pengusaha baru. 8. Membangun Pusat Kebudayaan Daerah. 9. Insentif Siswa Berprestasi dan Siswa dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu
10.Mendorong ekonomi kerakyatan dan UMKM dengan membangun pusat logistik dan bekerjasama dengan online marketplace.
SAID