Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Sintang Berjumlah 197 Orang

Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Sintang Berjumlah 197 Orang

SINTANG, Wartajurnalis.com — Bupati Sintang, Jarot Winarno di dampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harysinto Linoh dan Direktur RSUD Ade M. Djoen Sintang dr. Rossa Trifina menyampaikan kondisi terkini corona virus disease (covid-19) di Kabupaten Sintang, melalui press release bersama awak media, di ruang Mini Command Center, kantor Bupati Sintang. Senin, (19/04/2021).

Adapun jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Sintang saat ini berjumlah 197 orang. Rinciannya sebagai berikut :

-di rawat di ruang isolasi tekanan negatif berjumlah 5 orang

-dirawat di ruangisolasi tembesuk 8 orang

-dirawat di ruang ICU Covid 10 orang

-dirawat di ruang pinera RSUD 3 orang

-di RIM Rusunawa RSUD 49 orang

-isolasi mandiri di rumah berjumlah 122 orang

Pasien tersebut dalam pemantauan dan pengawasan tim medis covid-19, baik yang isolasi mandiri di rumah.

Dalam Press Release tersebut, Bupati Sintang juga menyampaikan bahwa pemerintah menganjurkan melakukan PPKM “yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat seperti PSBB skala mikro yang pernah kita lakukan atau Lockdown mikro yang dilakukan di Menyumbung, Binjai, di gang kramat dan di sarai, itulah maunya,” terang Bupati Sintang.

“nah, ini yang harus kita pikirkan. Kalau Lockdown kota janganlah, kalian tidak tahu dampak ekonominya. Saya pernah sampaikan kalau suruh milih takut corona atau perut, ya pasti milih perutlah, sama saja sayapun begitu juga,” ucap Jarot.

Selanjutnya Jarot menambahkan bahwa pembatasan sosial itu tetap dengan memandang segala aspek ekonomi, budaya, dan aspek kesehatan lainnya. “Tetapi melihat situasi seperti ini protokol 5M (menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak serta membatasi mobilitas dan interaksi) tidak terlalu efektif, dan sekarang kita perintahkan bahwa yang bertanggung jawab untuk melakukan peneggakan protokol 5M pada masyarakat, sehingga tiap malam razia selalu dilakukan. Tidak mungkin kita dilakukan lockdown kota, tetapi yang benar kita lakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro,” terang Jarot.

Semantara itu, Jarot menjelaskan harus memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa khusus di bulan April ini termasuk varian yang ganas beda dengan yang dulu-dulu, di bulan april ini ada yang meninggal ada yang muda umurnya 32 tahun dan ada yang 44 tahun dan tidak ada penyakit penyerta. Jadi, tolong di edukasi kepada masyarakat sehingga persepsi mereka tentang resiko terkena corona lebih tinggi lagi dan tetap disiplin protokol kesehatan, serta mengurangi mobilitas.

Kemudian, Imunitas kelompok yang kita harapkan, vaksinasi itu termasuk mengurangi resiko terkena covid-19, apa lagi imunitas kelompok, tetapi tidak bisa diandalkan hanya satu-satunya saja, yang terpenting adalah protokol kesehatan. (sr)