Ungkap Penipuan Masuk TNI Tanpa Tes, Polisi Tangkap Pasutri

Ungkap Penipuan Masuk TNI Tanpa Tes, Polisi Tangkap Pasutri

KUBU RAYA, Wartajurnalis.com — Kepolisian Polres Kubu Raya menggelar Press Release kasus dugaan penipuan masuk TNI tanpa test terhadap 13 orang yang mengalami kerugian hingga mencapai satu Milyar rupiah. Dalam press release tersebut kedua tersangka IS dan Y juga dihadirkan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kubu Raya AKP Jatmiko mengatakan dari 13 orang yang ditipu masuk TNI tanpa test oleh pelaku IS dan Y hingga saat ini sudah ada 6 orang korban yang membuat laporan ke Polres Kubu Raya. Dan dari 13 korban penipuan tersebut total kerugian mencapai Rp 1 Milyar.

“Kasus ini terungkap berawal IS dan Y menawarkan jasa masuk TNI AU dengan syarat harus membayar sejumlah uang kepada tersangka untuk pelatihan dan pembinaan sebelum test. Karena merasa curiga akhirnya orang tua NR melaporkan penipuan tersebut ke Polres Kubu Raya,”ujar Jatmiko pada Jumat, (23/04/2021).

Ia mengatakan, bahwa IS merupakan purnawirawan TNI yang dulu bertugas di bagian pembinaan jasmani memberikan metode pelatihan yang sama seperti test penerimaan TNI. Setelah berjalan 6 bulan tersangka IS dan Y telah melatih sebanyak 13 orang yang masing-masing dimintai sejumlah uang.

“Guna meluluskan 13 orang tersebut menjadi anggota TNI setiap orang ada yang dimintai uang Rp 100 juta, 80 juta dan ada 55 juta hingga jumlahnya mencapai Rp 1 milyar,”ujarnya.

Ia mengatakan, setelah dimintai uang sebanyak 13 orang hingga bulan April 2021 tidak ada satupun yang lolos menjadi anggota TNI. Dan uang yang sudah diberikan orang tua korban kepada ke dua tersangka di pakai untuk keperluan pribadi.

“Barang bukti yang kami sita dari tersangka ada 1 helai baju dengan tulisan PSDP Penerbangan TNI, 1 helai baju dengan tulisan Pansus Wara, 1 helai baju dengan tulisan basus Paskhas, satu unit sepeda merk Panama, satu unit sepeda merk Unovias, satu unit sepeda motor, satu tiang pull up dan Chining up, 8 buah barbel,”jelasnya.

Sementara itu, tersangka Y mengaku telah menerima dari 13 orang yang akan dilakukan pembinaan dan latihan sebelum test masuk TNI. Dan setiap orang dari 13 orang korban ada yang di mintai uang Rp 100 juta, 80 juta dan 55 juta untuk setiap satu orang.

“Iya saya ada minta uang dari 13 orang untuk pembinaan dan latihan, dan uang tersebut untuk membeli sarana dan prasarana latihan sebelum test masuk TNI. Dan semenjak saya membuka pelatihan jasmani sudah ada satu orang lolos jadi TNI, tapi dengan membayar Rp 80 juta,”katanya.(kun)