MEMPAWAH, WARTA JURNALIS.COM-Terjangan angin puting beliung yang menghantam wilayah Wajok Hulu Kecamatan Jungkat Kabupaten Mempawah pada Minggu 29 Januari 2023 lalu, menyebabkan satu bangunan sekolah roboh.
Angin kencang merobohkan ruang kelas SMP Al-Maarif yang di lokasi Kompleks Pesantren Nurul Alamiyyah di Jalan Simpang Empat, Desa Wajok Hilir. Kejadian Pagi hari sekitar pukul 07.00 wib tidak ada korban jiwa. Robohnya bangunan akibat angin puting beliung pihak sekolah mengalami kerugian.
Menurut Kepala Madrasah Aliyah Almaarif yang juga koordinator Pendidikan Umum di Ponpes Nurul Alamiyah bahwa bangunan yg roboh bangunan SMP Al Maarif sebanyak 4 ruangan. Adapun 3 ruang kelas dan 1 ruang kantor, kata Abdul Hamid, S.Pd.I.
SMP Al-Maarif di Jalan Simpang Empat, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat yang sedang dalam proses pembangunan roboh diterjang angin puting beliung, Minggu (30/1/2023) sekitar pukul 07.00 WIB. Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Proses pembangunan SMP Al-Maarif dibawah naunangan Yayasan Nurul Alamiyah sejatinya telah mencapai 60 persen. Naas, bangunn yang terdiri dari tiga ruangan belajar dan satu ruangan guru itu roboh disapu angin puting beliung. Kini, hanya menyisakan atap yang tergeletak diatas tanah.
Insya Allah, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membangun kembali SMP Al-Maarif demi kelangsungan belajar mengajar siswa di sekolah ini, kata Koordinator Bidang Pendidikan Yayasan Nurul Alamiyah, Abdul Hamid, Senin (30/1/2023) pagi.
Pria yang juga Kepala Madrasah Aliyah Al-Maarif itu memperkirakan kerugian yang dialami pihaknya akibat musibah bencana alam tersebut ditaksir kurang lebih Rp 200 juta.
Kalau perkiraan, kemungkinan kerugian bisa mencapai Rp 200 juta. Karena, proses pembangunan sudah 60 persen. Pondasi, tiang-tiang kayu dan atap sudah ada. Semuanya roboh, yang tersisa hanya atap, lirihnya.
Meski demikian, Abdul Hamid memastikan kejadian tersebut tak mengganggu kelancaran aktivitas belaja mengajar. Para siswa tetap belajar sebagaimana mestinya.
Kejadian ini tidak mengganggu aktivitas belajar. Karena, hanya bangunan SMP saja yang rusak. Sedangkan bangunan lainnya tetap utuh dan bisa digunakan untuk belajar, pungkasnya.
Ermin Elviani, SH Salurkan Bantuan Korban Puting Beliung
Dalam Kunjungan Kerja Ketua DPRD Partai Demokrat Cepat Ermin Elviani, SH menyempatkan waktu langsung turun ke lokasi korban bencana alam puting beliung yang merobohkan bangunan SMP Al-Maarif di Jalan Simpang Empat, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Mempawah, Senin (30/1/2023) pagi, serta memberikan bantuan berupa uang tunai yang diterima oleh Pimpinan Pondok Pesantren K.H Husnan Nuralam.
Menurut Ermin Elviani yang juga Anggota DPRD Provinsi Kalbar Dapil Mempawah-Kubu Raya ketika bertemu Pengurus Yayasan, menyampaikan Sangat prihatin dan berdukacita atas musibah puting beliung yang menyebabkan robohnya bangunan SMP Al-Maarif di Desa Wajok Hilir.
Ermin Elviani yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kalbar itu melaksanakan kunjungan kerja (kunker) dengan turun langsung ke lokasi untuk melihat kerusakan bangunan, sekaligus menyalurkan bantuan uang tunai kepada pihak pengelola sekolah, ini merupakan wujud kepedulian visi misi Partai Demokrat, ucapnya.
Evi sapaan akrabnya, memberi motivasi pada pihak Yayasan Ponpes untuk tetap semangat kembali membangun hingga rampung dan agar dapat digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar, ujar dia.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar itu mendorong agar pihak-pihak terkait dapat memberikan perhatian serius. Dia menyebutkan bahwa SMP ini merupakan kewenanganya di kabupaten, maka kami mendorong agar Pemerintah Kabupaten Mempawah dapat mengalokasikan anggaran untuk membantu pembangunan SMP Al-Maarif, harap Ermin Elviani.
Diberitakan sebelumnya, bangunan SMP Al-Maarif roboh diterjang angin puting beliung pada Minggu (29/1/2023) sekitar pukul 07.00 WIB. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Pembangunan SMP Al-Maarif dibawah naunangan Yayasan Nurul Alamiyah sejatinya telah mencapai 60 persen. Pekerjaan yang telah rampung mulai dari pondasi, tiang kayu hingga atap. Namun, bangunan yang terdiri dari tiga ruangan belajar dan satu ruangan guru itu roboh disapu angin puting beliung. (Udin Subari MR)