Bentuk Komitmen PLN Selesaikan Pekerjaan HV Test Jaringan Transmisi Bawah Tanah

JAKARTA — PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB), tetap berkomitmen guna menjaga keandalan peralatan transmisi. Maka, pihaknya melakukan backfeeding metode injeksi dari penyulang 20 kV Trafo Unit 2 GIS Danayasa, Jakarta Selatan.

“Jadi, dalam pekerjaan tersebut dilakukan langsung oleh Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Cawang sebagai salah satu unit pelaksana di bawah PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat,” ujar
General Manager PLN UIT JBB, Didik Fauzi Dakhlan, Rabu (8/5/2024).

Ia menyebutkan, bahwa pekerjaan tersebut melibatkan kolaborasi antara Tim Pemeliharaan Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Mampang, Tim HV Test UIT JBB, Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B Jamali), Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) dan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulungan.

“Jadi, dalam proses pekerjaannya dilaksanakan selama dua hari sejak 4 hingga 5 Mei 2024. Personel yang diterjunkan berjumlah 40 personel,” ucap Didik.

Menurutnya, bahwa pekerjaan dilakukan untuk mengetahui kondisi Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) pasca-jointing di joint 7A dan 7B. “Dengan keterbatasan kemampuan alat uji sambungnya, HV Test dilakukan dengan backfeeding,” tutur Didik.

Didik menambahkan, secara rinci perihal apa itu backfeeding tersebut, bahwa backfeeding adalah satu kegiatan injeksi tegangan melalui salah satu penyulang 20 kV yang kemudian mengisi busbar 20 kV dan masuk ke incoming 20 kV trafo.

“Tegangan alat HV Test akan naik setelah keluar melalui sisi HV 150 kV Trafo GIS Danayasa yang selanjutnya akan dilewatkan pada busbar B dan mengisi tegangan pada SKTT Danayasa-Abadi Guna Papan. HV Test ini dilakukan selama 24 jam untuk menguji kemampuan isolasi kabel dan jointing yang baru,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Manager UPT Cawang, Rudi Wahono membenarkan, bahwa pekerjaan ini dilakukan guna mengetahui dan memastikan kabel SKTT Danayasa – Abadi Guna Papan Sirkit 2 berada dalam kondisi aman, dan siap untuk berbeban setelah dilakukan pemantauan selama 24 jam,” tandasnya.

FALDI/RED