MEMPAWAH, WARTAJURNALIS.COM-Kebijakan pemerintah dengan menaikan harga eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), Sabtu (3/9/2022). Sehingga harga Pertalite dari 7.650 per liter menjadi 10.000 per liter, dikomentari berbagai kalangan masyarakat pengguna, Senin (5/9/2022).
Menurut salah seorang warga pengguna BBM jenis Pertalite mengungkapkan bahwa tidak semua masyarakat bisa menerima atas naiknya harga BBM khususnya Pertalite.
“Sejak Minggu kemaren harga eceran Pertalite di tingkat pengecer kios ataupun Pertamini di wilayah Sungai Pinyuh ini sudah mulai menyesuaikan diri dengan harga eceran capai 12 ribu perliter,” ucap Wahab.
Dia mengaku tak mengetahui bahwa ada informasi terkait naiknya harga BBM.
“Saya tak dapat informasi akan naiknya BBM. Setelah saya mau isi bensin di kios jalan seliung. Membeli Pertalite buat di isi ke motor saya dengan uang Sepuluh ribu. Saya lihat takarannya tak sama seperti biasanya,” ungkap pria yang akrab di sapa Daeng (41) ini.
Melihat takaran yang nampak kurang dari biasanya di beli. Lanjut Ia bertanya kepada si penjual Pertalite eceran. Dan dengan jelas di jawab oleh si penjual.
“Pertalite udah naik sejak Sabtu, (3/9/2022) dengan harga Sepuluh ribu. Terus saya dapat BBM ini dari pengantri juga dengan harga Sebelas ribu. Lah saya rasa wajar kalau saya jual dengan harga 12 ribu, mengingat adanya penyusutan BBM jika di jual dengan cara di ecer,” beber Wahab memberikan penjelasan dari si pengecer.
“Pandemi belum tentu berakhir, malah sekarang pemerintah sudah menaikan harga BBM. Kebijakan ini sudah semakin parah dari Covid-19. Makin parah dalam menjalani hidup seperti saya yang bekerja serabutan,” keluh Wahab dengan wajah tampak pasrah. (Din/hin)