Sekda Kalbar Diduga Bermain Politik
MEMPAWAH, WARTAJURNALIS-Tragedi tak munculnya foto Wagub Kalbar, H. Ria Norsan dalam baliho atau media outdoor kegiatan Haornas, Kejuaran Catur Disabilitas, Jumat (9/9/2022) di GOR Pangsuma dan kawasan Gelanggang Olah Raga Khatulistiwa SSA semakin menghangat dan berbuntut panjang.
Bukan hanya aksi Ria Norsan yang menerima kedatangan wartawan untuk kembali menegaskan kegusarannya dan menyalahkan Sekda yang teledor dalam pengawasan dinas-dinas dalam menyelenggarakan kegiatan resmi. Namun pihak dliuar ring juga mulai bersuara.
Adalah sosok Maman Suratman, M.Sos, juga ikut menyoroti tragedi tersebut.
Presiden Lembaga Kajian Pembangunan Indonesia (LKPI) Anak Negeri Maman Suratman, M. Sos, mengatakan bahwa pemasangan baliho yang hanya menampilkan foto Gubernur Kalbar tanpa menampilkan foto Wakil Gubernur Kalbar merupakan suatu hal yang sangat disayangkan.
Sebab hal ini menunjukkan kepada publik Kalimantan Barat bahwa panitia yang berada dibawah naungan Sekda Provinsi Kalbar tidak profesional dalam bekerja.
Oleh karena itu dia menilai, Sekda Kalbar harus bertanggungjawab, terlebih tidak ditampilkanya foto Wakil Gubernur Kalbar dalam baliho atas nama Pemprov Kalbar telah terjadi sebanyak tiga kali.
Oleh karena itu, Presiden Lembaga Kajian Pembangunan Indonesia Anak Negeri mempertanyakan kredibilitas Sekda Kalbar.
Searah dengan keterangan diatas, Maman menduga bahwa tidak ditampilkannya foto wakil gubernur Kalbar dalam baliho pemprov Kalbar ada motif politik yang sengaja dimainkan.
Untuk itu Maman mendesak DPRD Provinsi Kalbar memanggil Sekda Kalbar atas dugaan terlibat dalam urusan politik praktis.
“Seharusnya Sekda Kalbar mengedepankan netralitas, terlebih yang bersangkutan adalah seorang PNS, yang mana Berdasarkan Pasal 2 huruf f Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun,” tegas Maman.
Lebih lanjut, Maman menilai, Sekda Kalbar telah membuat sebagian besar masyarakat menjadi geram dan heboh.
Maman mendesak Sekda Kalbar untuk meminta maaf kepada masyarakat Kalbar, kalau tidak maka pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan aksi demonstrasi agar Sekda Kalbar dicopot dari Jabatannya. (Din)