Pada Sabtu, 4 Mei 2024, serangan penipu “Mama Minta Pulsa” menggemparkan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (UNU Kalbar). Tiga dosen dari Fakultas Ekonomi menjadi korban pembajakan identitas yang dilakukan oleh pihak tak dikenal.
Korban pertama adalah Yuni Firayanti, Dekan Fakultas Ekonomi UNU Kalbar. Pembajak menggunakan foto dan nama Yuni Firayanti, namun nomor yang digunakan berbeda. Mereka mengirim pesan kepada grup dosen dan mahasiswa dengan permintaan pulsa darurat.
Korban kedua adalah Rosadi Jamani, seorang dosen tetap di Fakultas Ekonomi. Pembajak menggunakan nama Rosadi dengan menggunakan foto Hamzah Wakil Rektor III UNU Kalbar. Seperti kasus sebelumnya, nomor yang digunakan pembajak berbeda dari nomor asli Rosadi. Pesan yang disampaikan pun sama, yakni meminta pulsa.
“Ia menggunakan nama saya, tapi fotonya gunakan foto Pak Hamzah. Untungnya dosen dan mahasiswa paham cerita Mama Minta Pulsa. Jadi, ada yang membalas dengan nada bercanda,” cerita Rosadi, Sabtu (4/5/2024).
Rosadi menambahkan, modus penipuan macam ini sudah biasa. Kadang jadi bahan olok-olok. Cuma, kenapa ia bisa masuk ke grup WA. Tak mungkin mahasiswa atau dosen minta belikan pulsa.
“Artinya penipu itu bisa masuk dalam grup, dan bisa saja ada rahasia yang hanya untuk anggota grup ia bajak lalu dimanipulasi untuk kepentingan tertentu. Di situ yang bikin ngeri,” beber Rosadi.
Korban ketiga, Ahmadi dosen Fakultas Ekonomi juga. Permintaannya sama, pulsa agar dikirim secepatnya. Bersyukur dosen dan mahasiswa paham bahwa itu penipuan, jadi tak ada yang tertipu.
“Ia menggunakan nomor 085825267008. Namanya ia ubah-ubah dan kebetulan semua dosen ekonomi. Semoga masyarakat bila menerima pesan nomor itu, segera blokir atau abaikan,” pinta Ahmadi.
Kejadian ini menunjukkan bahwa modus “Mama Minta Pulsa” masih eksis dan merugikan banyak pihak. UNU Kalbar mengimbau agar seluruh civitas akademika berhati-hati dan waspada terhadap serangan serupa di masa yang akan datang.
RJ