sintang, Warta Jurnalis-Kebakara hutan dan lahan (karhutla) memang menjadi salah satu topik kosentrasi pemerintah, ahir-ahir ini. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, di samping penanganan pandemik covid-19, sensus penduduk dan pemilihan kepala daerah serentak di beberapa Kabupaten Kota se indonesia. Empat hal tersebut juga menjadi topik utama yang diangkat pada acara Media Gatering Pemerintah Daerah Sintang, beberapa waktu lalu.
Sejalan dengan hal tersebut, PT. Wahana Plantation and Products(WPP) bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit yang lokasi kebun nya berdekatan dengan Sintang kota mengaku sudah siap tanggap dalam penanganan karhutla. “Kita mengikuti aturan pak, PP nomor 5 tu. Sapras kita udah lengkap, masing-masing sesuai dengan luasan kebun.” Terang George Yosefindo selaku Asisten Corporate Affair-Sustainbility kepada Warta jurnalis, ketika di konfirmasi kesiapan penanganan karhutla. pada hari Kamis 03/09/20.
Menurut Dia, luas kebun PT.WPP saat ini mencapai tujuh ribu lebih, dan sesuai standar, dirinya mengaku bahwa saat ini telah membentuk lima regu tim pemadam api dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang diperlukan. Satu regu beranggotakan lima belas personil “kita lengkapi alat, full semua. Mulai dari mesin Robin, garu, cangkul, suntik gambut, semua kita bawa. Saat ini lima regu, kalaupun memang kurang, semua bisa turun, kita tidak pandang bulu. Kalau sudah kebakaran, tidak ada lagi regu-reguan, keroyok semua, tapi yang terlatih tetap didepa” kata Bapak berjanggut panjang tersebut sambil menyodorkan beberapa sertifikat tanda pelatihan pemadam kebakar milik nya kehadapan awak media.
Dalam kesempatan tersebut, Heri Sugianto, selaku Vice GM Corporate Affair PT. APP menimpali bahwa pihak kebun selalu melakukan sosialisasi pentingnya pencegahan karhutla. Baik itu melalui tulisa ataupun bahasa lisan yang disampaikan kepada warga desa dan dusun bermukim disekitar wilayah perkebunan PT. WPP julong Group” sosialisasi sering, baik itu ke warga yang bekerja di kebun atau melibatkan intansi terkait. Di masa covin ini kita lebih fokus melakukan pemantauan di lapangan” kata Heri sambil duduk santai ketika ditemui diruang kerja.
Menurut Heri, menyikapi pembakaran ladang yang ahir-ahir ini biasa terjadi di sekita perkebunan PT.WPP, pihak nya selalu berkoordinasi dengan pihak pemerintah Desa dan warga sekitar. Terkusus dalam pembuatan jalur pengendali api. “Kita lebih banyak langsung dengan warga si, misalnya ada yang mau bakar ladang besok, kita langsung tempatkan patroli di sana. Bahkan jika perlu kita arahkan alat berat untuk membuat jalur pengendali api” terang Heri.
Lebih jauh Heri mengatakan, dari tahun dua ribu empat belasa sampai sekarang, sekitar delapan ratus hektar lahan sawit milik PT. WPP julong Group terbakar. Terparah pada tahun duaribu limabelas. ” di rajang begantung paling parah, Mau minta pertanggung jawaban dengan siapa, kita tidak tau. Pada saat kebakaran kemarau panjang. Pas kebakaran itu angin kencang” kata Heri.
Menurut dia, saat ini ada sekitar tiga puluh enam Desa yang bermitra dan berdekatan langsung dengan perkebunan Julong group. “Semua nya berpotensi kebakaran” kata Heri. (H3n)