UMKM RAF Cookies Sebut Program Pradi-Afifah Sangat Dibutuhkan Masyarakat

KOTA DEPOK — Hingga saat ini situasi masih dalam pandemi Covid19, sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Kota Depok gulung tikar. Namun, UMKM kue basah dan kering RAF Cookies milik Riesca Alia Fauwzia yang berdiri sejak 5 tahun lalu tetap berusaha eksis.

“Jadi, dengan situasi pandemi Covid-19 usaha kue ini gampang-gampang sulit. Karena, di tengah pandemi covid 19 yang melanda tidak adanya perayaan, baik pernikahan atau acara lain, memang cukup sulit untuk tetap bertahan. Bahkan, pesanan kue turun drastis. Tapi, masih adanya pesanan satu dua, harus kita syukuri, ujar Riesca, Rabu (25/11/2020).

Dia menjelaskan, bahwa saat belum pandemi terjadi, pesanan kue-kue basah seperti bolu, brownies, kue pernikahan, kue ulang tahun dan lain-lain cukup lumayan. Setiap hari ada saja orang pesan kue-kue tersebut. Sehari bisa 5 sampai 10 pesanan.

“Bahkan, saat kerjasama dengan perusahaan katering, pesanan kue bisa mencapai seratusan. Tapi, kalau sekarang, satu pesanan sehari sudah lumayan, jelas Riesca.

Dia juga mengaku, bahwa untuk mendukung program Pradi Afifah yang concern membangun UMKM dan akan membantu UMKM berkembang menjadi pengusaha sekaligus menciptakan 10 ribu pengusaha baru. Kami, sebagai pelaku UMKM, tentu sangat mendukung program memajukan UMKM. Apalagi kita masih di tengah pandemi covid ini.

“Untuk itu, kami mendukung program Pradi Afifah yang concern membangun UMKM dan akan membantu UMKM berkembang menjadi pengusaha sekaligus menciptakan 10 ribu pengusaha baru,” tandasnya.

Riesca juga menceritakan, bahwa memulai usaha kue-kue basah seperti kue pernikahan, kue ulang tahun, kue brownies dan lain-lain termasuk kue kering atas dasar kecintaannya pada dunia kuliner. Jadi, awalnya dari hobi. Sejak kuliah saya memang suka membuat kue. Tapi waktu itu belum berani untuk buka usaha. Bahkan orang justru menyangka saya wanita mall yang bisanya hanya menghabiskan uang untuk belanja baju, paparnya.

Riesca menambahkan, dengan kemampuannya membuat kue baru dirintisnya 5 tahun lalu. Sejak berpisah dari suami, ia harus berjuang membiayai ketiga anaknya. Ia pun mulai mengembangkan usaha kuenya. Mulai dengan jual ke teman-teman saja. Belum ada brand. Saat mulai berkembang, ada teman kasih saran untuk diberi brand merk dan dikemas secara bagus.

“Tapi sangat disayangkan, disaat usahanya mulai berkembang, pandemi covid 19 melanda dunia. Ekonomi dunia terpuruk. UMKM harus berjuang keras bertahan, termasuk usaha RAF Cookies milik Icha. Saya sedang berusaha mendaftar ikut program UMKM dari pemerintah terkait dampak covid 19. Tapi sampai saat ini belum dapat, pungkas ibu tiga anak itu.

SAID